Pada umumnya kebiasaan minum kopi untuk membantu seseorang lebih segar dan terjaga, secangkir kopi untuk berkonsentrasi sebelum mulai beraktivitas. Tradisi minum kopi sudah turun temurun adanya dan rutin minum kopi menyehatkan namun kebanyakan penikmat bilang ditambah gula dan creamer lebih enak rasanya. Ini tidak beda dengan data bahwa 70 an persen orang yang mengonsumsi kopi dengan susu atau non-dairy coffee creamer, sedang sisanya menambah kopi dengan gula atau pemanis.
Memang minum secangkir kopi dengan menggunakan creamer akan menambah nikmatnya rasa kopi, namun harus diingat bahwa akan menjadi bahaya bagi tubuh jika lebih dari dua cangkir perharinya. Serangkaian masalah timbul pada kesehatan tubuh karena asupan creamer berlebihan, misal salah satunya menambah kadar kolesterol jahat.
Produsen creamer biasanya menambahkan bahan-bahan seperti gula, natrium, pewarna makanan, dan sirup jagung serta beberapa krim non-susu bahkan bisa mengandung lemak trans. Tujuannya agar creamer memiliki kualitas yang sama dengan creamer yang lain seperti susu.
Kandungan creamer pabrikan biasanya sekitar 100 kalori, 5 gram lemak, dan 20 gram gula dalam tiap takaran secangkir kopinya. Padahal batas AKG (Angka Kecukupan Gizi) asupan gula harian adalah orang dewasa tidak lebih dari 30 gram (7 sendok teh) per hari. Sedang untuk lemak batas maksimal asupan lemak jenuh bagi pria adalah 30 gram per hari, dan bagi wanita adalah 20 gram per hari. Dan untuk lemak trans, batas maksimalnya adalah 5 gram per hari.
Jadi dari data tersebut adalah lebih baik membatasi pemakaian creamer dan gula saat minum kopi setiap harinya, daripada akibatkan masalah pada kesehatan tubuh karena mendahulukan rasa. Untuk para penikmat kopi sejati secangkir kopi hitam tanpa tambahan apapun adalah masih lebih baik dan menyehatkan.